Bercinta Dengan Prilly Teman Sekelas Yang Mantap
.
Eh?? Ary kan?? ”, Prily menunjuk ke arahku dengan muka bingung.
“Nah loh, ketemu di sini kita Ly”, kataku sembari tersenyum.
Namun kami tidak pernah bercakap banyak lantaran masihlah jam kerja. Waktu dia telah usai mendata karyawan kantor kami, dia berpamitan denganku.
“Ry, saya balik dahulu ya. Telah kelar nih. ”, tuturnya.
“Tunggu Ly, kelak kita ketemuan dapat kagak? ”, tanyaku.
“Boleh boleh…kebetulan saya kangen nih.. hehe.. ” jawabnya dengan suka.
Pada akhirnya kami bertukar pin BB untuk mengatur jadwal berjumpa kelak sore.
Apa ingin dikata rupanya saya diminta lembur, saya juga mengabarinya. Namun Prily kelihatannya menginginkan bercakap denganku serta ajukan pertanyaan apa bisa dia datang ke kantorku saja. Sudah pasti bisa jawabku.
Jam 5 melalui dia datang serta kusuruh menanti sebentar sembari dia melihat tv yang ada di kantor. Tidak merasa telah jam 6 melalui serta di luar hujan deras.
“Ly, bercakap di sini saja hingga hujan reda ya?? Kagak bawa payung nih” jelasku. Dia juga mengiyakan keadaanku. Kami mengobrol panjang lebar mengingat saat sekolah dahulu serta mengulas permasalahan pekerjaan.
“Ry, kok jadi agak panas ya di sini? AC kantormu rusak? ” tanyanya.
“Ah iya, freonnya belum diganti” jawabku.
“Akunya jadi kepanasan lantaran gunakan seragam, saya buka blazerku yah” tuturnya sambil melepas blazer.
Kami lanjut mengobrol hingga pada akhirnya saya hilang konsentrasi lantaran terlintas fikiran bentuk badan Prily yang seksi sesudah dia buka blazernya tadi. Dia tidaklah wanita yang sangat kurus atau gemuk, namun semok serta cocok menurutku. Serta pastinya dia mempunyai dada yang lumayan besar.
“Ah, jadi gerah yaaa” saya mengalihkan fikiranku.
“Ha? Telat sangat lu Ry. Saya telah dari tadi kepanasan, anda baru merasakan. Eh, namun cowok enak loh. Kepanasan dapat buka pakaian telanjang dada dengan enjoy, bila cewek sulit. ”, tuturnya.
“Kamu ingin saya telanjang dada nih? ” candaku.
“Ihh, bukanlah gitu. Saya hanya jelasin pemikiranku. Lagian saya gak permasalahan bila rekan sekolahku telanjang dada depanku, habisnya saya masihlah ingat kalian saat dahulu sih.. hehe.. ” tuturnya sembari tertawa.
“Yaaah, namun memang gerah sih. ”, kataku sembari buka bajuku. “Gimana Ly?? Telah tidak kurus seperti dahulu kan?? Hehe.. ”, lanjutku sembari berpose ala binaragawan.
“Dih, baru juga gemukan dikit. Telah bangga. Weeee…”, ejeknya sembari melihatku.
“Jangan salah, saya juga lebih kuat loh…Nih lihat…”, jawabku dengan refleks menggendongnya.
“Gimanaaa heee??? Masihlah ingin ngejek?? ” gangguku.
Bukannya menjawab, Prily jadi terdiam. Serta waktu saya memandangnya, berwajah memerah.
Nyatanya dia malu, Berwajah yang sedikit oriental dengan kulit putihnya, rambut hitam sepundaknya serta saat ini ditambah berwajah memerah. Begitu manis menurutku, serta akal sehatku juga hilang, saya merebahkannya di sofa serta menciumnya.
“mmmhhhh.. mmmhhhhh…”, desahnya tertahan dengan ciumanku. Saya pernah mengintip serta lihat dia memejamkan mata serta tak menampik ciumanku. Pernah terlintas ini tak benar lantaran kami barusan berjumpa namun nafsuku lebih menguasaiku.
Kulanjutkan menciumnya serta kesempatan ini dengan permainan lidah. Dia juga membalasnya serta saya makin bernafsu serta meremas susunya dengan kuat.
“mmmhhhhhhhhh…”, desahnya lagi.
Cuma sebentar saja kontolku juga telah menegang. Prily melepas ciumannya serta menatapku.
“Kenapa anda ingin Ly? ”, tanyaku yang sesungguhnya penasaran.
“Aku sesungguhnya sukai anda dari dahulu Ry, namun saya malu untuk katakan itu. Karena itu saya tak menampik”, jawabnya tertunduk.
Saya cuma diam serta tersenyum menatapnya. Lantas kulanjutkan lagi permainan lidahku. Serta saat ini saya sembari buka celanaku. Ya, nafsuku telah menguasaiku. “Ly, hisap kontolku” kataku. Tanpa ada menjawab, Prily turun dari sofa serta dengan posisi berlutut dia juga mulai menjilati kontolku dari bawah ke atas lantas mengisapnya.
“uuuggghhh…”, desahku sembari lihat bibir mungilnya mengisap kontolku.
“terus Ly.. hisap yang kuat… uuugghhh”, saya telah tak tahan lagi.
Prily melanjutkan menghisap kontolku, dia menghisap dengan kuat dan kuiringi dengan menggerakkan kontolku seperti sedang bercinta. kami berdua semakin diselimuti nafsu dan membuka baju kami masing2.
Astagaa..baru ini aku melihat tubuhnya. filmbokepjepang.net Payudaranya yang besar, ditambah lagi aku bisa melihat memeknya yang ternyata indah. Aku yang sudah tidak tahan, langsung duduk di sofa. Dengan posisi Prily yang masih berdiri, aku langsung meremas susunya, dan kulanjutkan dengan menghisap putingnya yang sudah keras.
“aahhh…aaaaahhh…”,desahnya menikmati. Aku melanjutkan aksiku, kuhisap putingnya lebih keras, sambil ku mainkan puting yang satunya lagi.
“aaaaahhhhh….enak Ry..”, teriaknya.
“aahhh…aahhhh…terus Ry…hisap yang kuat… aaaahhh..lebih kuat lagi….ahhhh”, teriak Prily yang sudah semakin bernafsu. Aku pun mengikuti permintaannya, tapi sekarang aku menggigit putingnya, lalu kutarik, dan kuhisap lagi.
“aaaaaahhhhhhhhhhhhh…..”, teriaknya semakin keras
Aku tidak tahan. Aku melepaskan hisapanku dan menyuruhnya duduk di sofa. Lalu kubuka lebar kakinya sehingga dia mengangkang dan memeknya terlihat jelas. Lalu kujilati memeknya perlahan.
“mmmhhhh…”, desahnya perlahan. Aku meresponnya, aku membuka memeknya dan mencari klitorisnya. Kujilati klitorisnya, kumainkan dengan lidahku.
“aaaahhhhh… disitu Ry… enaaakk….uugghhh…uugghhh….”, teriaknya menikmati jilatanku sambil menekan kepalaku ke memeknya.
Aku pun semakin liar, kujilati klitorisnya dengan cepat lalu kukenyot-kenyot menikmatinya. “Ryyyyyy…..enak banget dikenyot-kenyot…..kenyot terus Ry…..aaaaaaahhhhhhhhh”, responnya.
Kulanjutkan lagi, mengenyot klitorisnya dengan kuat dan sedikit kugigit lalu kukenyot lagi dengan kuat.
Prily semakin liar, dia menekan kepalaku ke memeknya dengan kedua tangannya dan menggerakkan pinggulnya sehingga memeknya tergesek-gesek dimulutku. “aaaaaahhh…kenyot memekku Ryy…kenyot yang kuat…kenyoooot Ryyy….” teriaknya yang ternyata sudah mencapai klimaks pertamanya.
Kontolku sudah tidak tahan lagi ingin merasakan memeknya. Sekarang kami gantian, aku duduk di sofa lalu aku menarik tangannya. “Ly, ayo naik kesini”, kataku sambil menuntunnya ke pangkuanku. Prily pun naik, lalu aku mengarahkan kontolku ke memeknya.
Perlahan kontolku mulai masuk ke memeknya. Aku yang tidak sabar, langsung menekan tubuhnya kebawah dan akhirnya kontolku masuk semua ke memeknya. “uuuuugggghhhhhh….”, desah Prily. Seperti sudah mengerti yang harus dilakukan. Dia mulai bergerak naik turun. “ahhh..aahhh…”, desahnya pelan.
“Ly, lebih cepat lagi geraknya”, perintahku. Prily pun menurut, dan mulai mempercepat gerakannya.
“ugghhh… uugghhhh….Ryy…aaahhh…kontolmu enak banget…ugghh”, teriaknya bernafsu.
“iya Ly…memekmu juga enak..lebih cepat lagi..”, pintaku.
Prily pun lebih mempercepat gerakannya, susunya yang bergoyang membuatku tidak tahan. Aku meremas susunya, lalu kugigit putingnya dan kutarik lagi dengan gigiku. Gerakan Prily yang cepat dan gigitanku di putingnya, membuatnya semakin tidak tahan. Gerakannya semakin tidak beraturan karena nafsu…
”Ryyy…aku ga kuaaaaattt…dikit lagii……..uuuggggggghhhhhhhh”, teriaknya saat mencapai klimaksnya yang kedua.
“Wah Ly, sudah 2 kali kamu orgasme. Suka banget ya aku entotin?”, bisikku.
Dia tertunduk lagi dan berbisik kembali padaku “Ry, entotin aku terus yah? Aku mau sama kamu Ry. Aku mau hamil anakmu. Hamilin aku Ry.”
“Iya Ly..aku juga sudah siap tanggung jawab kok.”, jawabku sambil mengecup keningnya. “Sekarang kamu ngangkang lagi, biar aku entotin sampai kamu puas sayang”, bisikku padanya. Dan dia pun mengangkang lagi, dan aku kembali memasukkan kontollku ke memek sempitnya.
“Ryyy….enak banget di entot kamu… entotin terus Ry..teruuss..” pintanya sambil memainkan klitorisnya.
AKu semakin liar, aku mengentotinya sambil mengenyot-ngenyot puting susunya dengan kuat.
“aaahh…..aaaaaahhhhh…..gigit putingku Ry” teriak Prily. Dan aku pun meresponnya, ku gigit putingnya dan kutarik-tarik sambil melanjutkan permainan kontolku di memeknya.
Aku merasakan kontolku juga sudah tidak tahan, sedikit lagi pikirku. Aku menyuruhnya turun, lalu kusuruh dia menungging di sofa.
cerita mesum Cermin yang ada di samping sofa membuatku bisa melihat posisi kami berdua yang menghadap cermin. Perlahan kumasukkan kontolku ke memeknya dari belakang. “uugghhhh…”, desahku yang merasa enak. Aku mulai menggerakkan pinggulku perlahan, dan Prily pun menyesuaikan dengan irama permainanku.
“uuhhhh….enak banget…. I love you Ry” desahnya. Mendengar itu aku merasa satu-satunya pria
yang bisa memuaskannya. “iya Ly… I love you too…”, jawabku.
Aku memegang pundaknya dan mulai mempercepat gerakanku sampai terdengar suaranya karena memek Prily yang sudah basah daritadi. Doronganku yang semakin cepat dan kuat, membuat teriakannya semakin kuat.
“Ryyyyyy..kontolmuu enaaakk….aahhhhh”, teriakanya yang semakin bernafsu.
Aku pun ikut bernafsu mendengar itu. Kurendahkan tubuhku, lalu kuremas susunya yang menggantung. Kutarik putingnya dengan kuat, sambil mempercepat permainanku.
“uugghhh..…memekmu nikmat Ly… ughhh..uuuugghhh”, desahku. Kami berdua semakin bernafsu dan tidak terkontrol. Permainanku semakin kasar, kucubit kuat putingnya dan kutarik dengan kuat juga, kulihat wajahnya sedikit kesakitan tapi menikmatinya. Membuatku semakin nafsu.
“aahhhh..lebih cepat lagii Ry..aahhh..aahhhh”, teriaknya.
“…iya Ly..aku entot yang cepat…uuuuuugghhh”, aku mempercepat doronganku.
Selang beberapa detik, aku sudah tidak tahan lagi. “Ly, aku mau keluar….”, kataku.
“iya Ry, aku jugaa mau keluaarr…entotin yang kuat Ryyy….cubit putingku lebih kuat juga…lebih kasar lagi Ryyy..” mohonnya padaku.
“iya sayang..” kataku. Sambil mencubit kuat putingnya, semakin cepat dan semakin kasar aku mengentotinya, justru membuat Prily semakin suka dan memuncak.
“keluarin di memekku Ryyy… entot yang kuaaat.. lagiii…kuat lagii Ryy….aku ngga tahaaann….entotin akuuuu…. aaaahhh…AAAAHHHHHHHHHHHHH”, teriaknya mencapai klimaks yang ketiga.
“Ly..aku juga keluaarr….aahhhhhhh..”, desahku saat spermaku keluar memenuhi memek Prily.
Kami yang kelelahan langsung terduduk di sofa. Masih tidak percaya aku mengentoti Prily.
“Ry, nanti entotin aku lagi yaa? aku suka banget”, pintanya.
“iya Ly, aku juga ngga nyangka bakal seenak ini ngentotin kamu. Memek kamu bikin aku ketagihan. Kalau mau nanti kita cari waktu aja”, jawabku kelelahan.
Setelah hari itu, kami membuat jadwal seks kami secara rutin. Dan semakin hari kami pun semakin ketagihan satu sama lain. Dan kami melakukannya dengan eksperimen di tempat lain selain kantor. (Ya, dan Prily pun tetap suka permainan kasarku). Tamat